Metode Pengukuran dan Model Pendugaan Biomassa Nypa Fruticans di Sungai Tallo, Makassar-Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.30736/grouper.v11i1.65Keywords:
Biomassa, Model penduga, Nypa fruticans, Tallo RiverAbstract
Penelitian tentang estimasi dan model pendugaan biomassa pada tegakan pohon mangrove telah banyak dilakukan baik dalam tingkat ekosistem maupun spesies, namun belum pernah dilakukan pada spesies Nypa fruticans. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah model penduga nlilai biomassa Nypa fruticans di Sungai Tallo yang terdapat di Makassar-Indonesia yang merupakan salah satu habitat mangrove. Pendugaan biomassa dilakukan dengan menebang mangrove sebanyak 15 pohon pada range diameter terbesar hingga terkecil. Biomassa dihitung berdasarkan berat kering yang diperoleh dari pengeringan sub contoh berat basah pada suhu 130 â°C selama 48 jam. Analisis model penduga biomassa menggunakan regresi linier dan model allometrik yang akan menyatakan hubungan antara diameter pangkal atau pelepah dengan nilai biomassa mangrove. Hasil analisis menunjukkan bahwa model penduga biomassa Nypa fruticansbersifat allometrik yang berkorelasi dengan diameter pangkal dan diameter pelepah yaitu B = 0,098(DB)1,4934Â dan B = 0,222(DS)2,7048 dan lebih baik dibandingkan model analisis regresi. Total biomassa Nypa fruticans menurut diameter pangkal dan pelepah yakni 174574,4kgatau 40132, 69 kg/ha dan 173959,4kg atau 39991, 32 kg/ha.Downloads
References
Alemaheyu, F., Richard, O., James, M.K., Wasonga, O. 2014. Assesment of mangroves covers change and biomass in Mide Creek, Kenya. Open J. of Forestry, (4):398-413.
Beddu, S. 2011. Bantaran sungai sebagai konservasi lansekap alami (studi kasus: bantaran sungai Tallo Makassar). Jurnal Teknik Lingkungan, (5): 1-7.
Clough, B.F., Scott, K. 1989. Allometric relationships for estimating above-ground biomass in six mangrove species. Forest Ecology and Management, 27: 117−127.
Daniel, C., Danoto, J., Kauffman, B., Murdiyarso, D., Kurnianto, S., Stidham, M., Kannine, M. 2011. Mangroves among the most carbon-rich forests in the tropics. Nature Geoscience. doi: 10.1038/naturgeo.2011.206.
Fromard, F., Puig, H., Mougin, E., Betoulle, J.L., Cadamuro, L. 1998. Structure, above-ground biomass and dynamics of mangrove ecosystems: new data from French Guiana. Springer-Verlag, Oecologia, p 39-53.
Hairiah, K., Rahayu, S. 2007. Pengukuran Karbon Tersimpan di Berbagai Macam Penggunaan Lahan. World Agroforestry Centre. ICRAF, SEA Regional Office, Universitas Brawijaya, Indonesia. p 3-4.
Hilmi, E. 2003. Model penduga kandungan karbon pada pohon kelompok jenis Rhyzophora spp dan Bruguiera spp dalam tegakan hutan mangrove (studi kasus: di Indragiri Hilir Riau). [Disertasi], Institut Pertanian Bogor. Bogor. p115.
Imbert, D., Rollet, B. 1989. Phytomasseaerienneet production primairedans la mangrove du Grand Cul-De-Sac Marin (Guadeloupe, Antillas Francaises). Bulletin D’Ecologie, 20(1): 27−39.
[IPCC] Intergovernmental Panel on Climate Change. 2001. Climate change 2001: the scientific basis. Cambridge University Press, Cambridge. 881p.
Komiyana, A., Ong, J.E., Poungparn, S. 2008. Allometry, biomass and productivity of mangrove forest: a. review. A Botany, 89:128-137.
Komiyama, A., Poungparn, S., Kato, S. 2005. Coomon allometric equation for estimating the tree weight of mangroves. Cambridge University Press. J. of Tropical Ecology. 21:471-477.
National for Standardization Organization. 2011. Ground Based Forest Carbon Accounting. Indonesian National Standard. Jakarta. 12p.
Ong, J.E., Gong, W.K., Wong, C.H., 2004. Allometry and partitioning of the mangrove Rhizophora apiculata. Forest Ecology and Management, 188: 395–408.
Siddique, H.R.M., Hossain, M., Chowdhury, K.R.M. 2012. Allometric relationship for estimating above-ground biomass of aegialitis rotundifolia roxb of sundarbans mangrove forest, in Bangladesh. J of Forestry Research, 23(1):23-28.
Sutaryo, D. 2009. Penghitungan Biomassa, Sebuah Pengantar untuk Studi Karbon dan Perdagangan Karbon. Wetlands International Indonesia Programme. Bogor, Indonesia. 48p