Resiliensi Sistem Sosial Ekologi Kawasan Desa Pesisir Kabupaten subang
DOI:
https://doi.org/10.30736/grouper.v11i2.74Keywords:
sosial – ekologi, resiliensi, desa pesisir, Kabupaten SubangAbstract
Wilayah pesisir Kabupaten Subang merupakan wilayah pesisir dengan kompleksitas pemasalahan yang tinggi baik dari segi ekologi maupun sosialnya, baik akibat kegiatan pembangunan maupun pengaruh lainnya. Pembangunan berkelanjutan ditunjang oleh tingkat resiliensi sistem sosial – ekologi desa pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat resiliensi sistem sosial - ekologi yang terdapat di desa Blanakan, desa Tanjungtiga, desa Rawameneng, dan desa Mayangan serta resiliensi  sistem sosial – ekologi dari desa pesisir yang terintegrasi. Data yang dikumpulkan berupa data terkait parameter ekologi ekosistem mangrove dan parameter sosial. Analisis kategori resiliensi sistem sosial – ekologi dilakukan melalui penilaian indeks resiliensi dan siklus panarchy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem sosial – ekologi desa Blanakan dan Tanjungtiga termasuk pada kategori resilien dengan nilai indeks masing-masing 0,6000 dan 0,6538, sedangkan sistem sosial – ekologi desa Rawameneng dan Mayangan berada pada kategori moderat dengan nilai indeks masing-masing 0,4889 dan 0,5333. Analisis resiliensi menurut siklus panarchy menunjukkan bahwa desa Blanakan berada pada fase “reorganization†(α), sedangkan desa Tanjungtiga, Rawameneng, dan Mayangan berada pada fase “eksploitasi†(r).
Downloads
References
Brand F, Jax K. 2007. Focusing The Meaning(s) of Resilience: Resilience as a descriptive Concept and a Boundary Object. Ecology and Society. 12 (1): 23-35.
[BLHD] Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Subang. 2016. Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Tahun 2016. Pemerintah Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kecamatan Blanakan. 2012. Blanakan dalam Angka 2012. BPS Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kecamatan Blanakan. 2013. Blanakan dalam Angka 2013. BPS Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kecamatan Blanakan. 2014. Blanakan dalam Angka 2014. BPS Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kecamatan Blanakan. 2015. Blanakan dalam Angka 2015. BPS Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kecamatan Blanakan 2016. Blanakan dalam Angka 2016. BPS Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kecamatan Blanakan. 2017. Blanakan dalam Angka 2017. BPS Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kecamatan Legonkulon. 2012. Legonkulon dalam Angka 2012. BPS Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kecamatan Legonkulon. 2013. Legonkulon dalam Angka 2013. BPS Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kecamatan Legonkulon. 2014. Legonkulon dalam Angka 2014. BPS Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kecamatan Legonkulon. 2015. Legonkulon dalam Angka 2015. BPS Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kecamatan Legonkulon. 2016. Legonkulon dalam Angka 2016. BPS Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kecamatan Legonkulon. 2017. Legonkulon dalam Angka 207. BPS Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat.
Carpenter SR, Walker BH, Anderies JM, Abel N. 2001. From metaphorto measurement: resilience of wahat to what?.Ecosystems. 4:765-781.
Charles AT. 2001. Sustainable fishery system. Blackwell Science (UK). Natural Resources. 370 pp.
[DKP] Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang. 2015. Laporan Akhir Konservasi Mangrove Pesisir Kabupen Subang. Kabupaten Subang, Jawa Barat.
[DKP] Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang. 2017. Profil Perikanan Kabupaten Subang. Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Holling CS. 1973. Resilience and stability of ecological systems. Annual Review of Ecology and Systematics. 40 (50): 1-23.
Holling CS. 2001. Understanding the complexity of economic, social and ecological systems. Ecosystems. 4: 390-405
Holling CS, Gunderson LH, Ludwig D. 2002. In Quest of Theory of Adaptive Change. In: Gunderson LH, Holling CS (editor). Panarchy: understanding transfrormations in human and natural systems. Washington (DC): Island Press.
KEPMEN LH RI. 2004. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut KEMEN LH RI. Jakarta.
Leslie HM, Kinzig AP. 2009. Resilince Science. In Mcleod dan Leslie (eds) Ecosystem-Based management for The Oceans. Island Press. Washington (USA).
Nurfiarni A. 2015. Rancangan pengembangan suaka perianan (fisf sanctuary) estuari berbasis sistem sosial – ekologi di Segara Anakan, Kabupaten Cilacap. [Disetasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Nystrom M, Folke C. 2001. Spatial resilience of coral reefs. Ecosystems. 4: 406-417.
Suryawati SH. 2012. Model resiliensi masyarakat di Laguna Segara Anakan. [Disetasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Perings C. 1998. Resilience in the Dynamics of Economy-Environment Systems. Environmental and Resource Economics. 11(4): 503–520.
Perrings C. 2006. Resilience and sustainable development. Cambridge University Press. Environment and Development Economics. 11: 417–427.
Peterson G. 2000. Political ecology and ecological resilience: An integration of human and ecological dynamics. Ecological Economics. 35: 323–336
Walker B, Gunderson L, Kinzig A, Folke C, Carpenter S, Schultz L. 2006. A handful of heuristics and some propositions for understanding resilience in social-ecological systems. Ecology and Society. 11(1): 13-25.
Yulianda F. 2007. Ekowisata bahari sebagai alternatif pemanfaatan sumberdaya pesisir berbasis konservasi. Makalah. Seminar Sains 21 Pebruari 2007. Departemen MSP FPIK IPB, Bogor.