Analisis Kandungan Residu Antibiotik Pada Ikan Kerapu Cantang (E. fuscoguttatus X E. lanceolatus) Hasil Budidaya Di Brondong Lamongan
DOI:
https://doi.org/10.30736/grouper.v14i1.143Keywords:
antibiotik, kerapu, kloramfenikol, residu, tetrasiklinAbstract
Ikan kerapu merupakan salah satu komoditas unggulan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Ikan kerapu mengalami kestabilan nilai ekspor hingga 9,4% setiap tahunnya. Nilai ekspor ikan kerapu di Indonesia tercatat sebesar 16,42 juta US$. Angka ekspor ikan kerapu dalam kurun waktu tersebut belum dapat memenuhi kuantitas ekspor karena peningkatannya sebesar 30,75%/tahun, sehingga produksi ikan kerapu ditargetkan mampu meningkat sebesar 9.000 ton/tahun. Ikan kerapu cantang (E. fuscoguttatus x E. lanceolatus) adalah salah satu spesies ikan kerapu hasil persilangan antara ikan kerapu macan (E. fuscoguttatus) betina dengan ikan kerapu kertang (E. lanceolatus) jantan. Ketidakhigienisan dari pakan berupa ikan rucah memiliki potensi untuk membawa residu antibiotik ke dalam jaringan ikan kerapu cantang. Residu antibiotik merupakan salah satu cemaran kimia dalam pangan yang mengancam kesehatan manusia. Salah dua jenis antibiotik yang sering digunakan di dunia perikanan adalah tetrasiklin dan kloramfenikol.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui residu antibiotik dan mengukur serta menganalisis EDI dan HQ yang terdapat dalam ikan kerapu cantang hasil budidaya di Brondong Lamongan. Penelitian ini adalah penelitian dengan metode study observation serta rancangannya adalah deskriptif. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif untuk menjelaskan dan mengetahui bagaimana kandungan antibiotik dalam daging ikan kerapu cantang., dengan perhitungan EDI dan HQ. Sampel ikan kerapu cantang diujikan di Laboratorium Unit Pelayanan Terpadu Pengujian Mutu dan Pengembangan Produk Kelautan dan Perikanan (UPT PMP2KP). Hasil pengujian laboratorium menunjukkan bahwa tidak ditemukan residu antibiotik dari tetrasiklin dan derivatnya, dan kloramfenikol dalam daging ikan kerapu cantang. hasil tersebut membuat nilai indeks EDI dan HQ dari sampel yang didapatkan tidak diketahui, sehingga sampel tersebut dikatakan aman dari parameter residu antibiotik yang diuji.Downloads
References
Chughtai, M.I., U. Maqbool, M. Iqbal, M.S. Shah, T. Fodey. 2017. Development of in-house ELISA for detection of chloramphenicol in bovine milk with subsequent confirmatory analysis by LC-MS/MS. Journal of Environmental Science and Health, Part B, 52: 871-879.
Dewi, A.A.S., N.P. Whiddhiasmoro, I. Nurlatifah, N Riti, dan D. Purnawati, D. 2014). Residu Antibiotika pada Pangan Asal Hewan, Dampak dan Upaya Penanggulangannya. Buletin Veteriner Denpasar 26 (85): 30-37.
European Food Safety Authority. 2014. Scientific Opinion on Chloramphenicol in The Food Chain (CONTAM). EFSA Journal 12(11): 1-145.
Firdaus, R.F., L.S. Kim, G. Kawamura, R. Shapawi. 2016. Assessment on The Acceptability of Hybrid Giant Grouper (Epinephelus fuscoguttatus-lanceolatus) to Soybean Meal-based Diets. AACL Bioflux 9(2): 284-290.
Ghrejyan, E.A., S.A. Stepanyan, L.A. Sireyan. 2019. Risk Assessment of Tetracycline Residues in Ishkhan Fish Meat Cultured in Armenia. Bulletin of Armenian National Agrarian University 65(1): 66-68.
Handajani, H., S.D. Hastuti, dan Sujono. 2013. Penggunaan Berbagai Asam Organik dan Bakteri Asam Laktat Terhadap Nilai Nutrisi Limbah Ikan. Depik 2(3): 126-132.
Jannah, M., H. Suprapto, dan Kusnoto. 2016. Waktu Henti Chloramphenicol pada Lobster (Cherax Quadricarinatus) Air Tawar. Journal of Aquaculture and Fish Health 5(4): 1-6.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2018. KKP Tegaskan Kinerja Neraca Perdagangan Ikan Kerapu Positif. https://kkp.go.id/djpb/artikel/304-kkp-tegaskan-kinerja-neraca-perdagangan-ikan-kerapu-positif. Diakses pada 04 Februari 2022.
Li, F., J. Huang, M. Wang, L. Chen, Y. Xiao. 2021. Sources, distribution and dynamics of antibiotics in Litopenaeus vannamei farming environment. Aquaculture, 545: 737200.
Liu, S., G. Dong, H. Zhao, M. Chen, W. Quan, B. Qu. 2018. Occurrence and risk assessment of fluoroquinolones and tetracyclines in cultured fish from a coastal region of northern China. Environmental Science and Pollution Research, 25(8): 8035-8043
Mello, F. V., Cunha, S. C., F. H. S. Fogaca, M. B. Alonso, J. P. M. Torres, dan J. O. Fernandes. 2022. Occurrence of pharmaceuticals in seafood from two Brazilian coastal areas: Implication for human risk assessment. Science of the Total Environment 803(1): 1-10.
Nguyen, V., M. Li, M. A. Khan, C. Li, dan G. Zhou. 2013. Effect of Cooking Methods on Tetracycline Residues in Pig Meat. Afr. J. Pharm. Pharmacol 7(2): 1448-1454.
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2019 Pengendalian Residu pada Kegiatan Pembudidayaan Ikan Konsumsi, 10 September 2019. Jakarta.
Sallam, K.I., F.S.S. Saad, A. Abdelkhalek. 2022. Health risk assessment of antimicrobial residues in sheep carcasses marketed in Kuwait. Food Chemistry, 383: 132401.
Shahbazi, Y., F. Ahmadi, N. Karami. 2015. Screening, determination and confirmation of tetracycline residues in chicken tissues using four-plate test, ELISA and HPLC-UV methods: comparison between correlation results. Food and Agricultural Immunology, 26(6): 821-834.
Supriatna, M. Mahmudi, M. Musa, dan Kusriani. 2020. Hubungan pH dengan Parameter Kualitas Air pada Tambak Intensif Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei). Journal of Fisheries and Marine Research 4(3): 368-374.
Tan, J. 2020. Backcross Breeding Between TGGG Hybrid grouper (Epinephelus fuscoguttatus ï‚´ E. lanceolatus) and giant grouper (E. lanceolatus). Journal of Survey in Fisheries Sciences 7(2) 4 9 -62
The Commission of The European Communities No. 181 (2003) Amending Decision 2002/657/EC as Regards of The Setting of Minimum Required Performance Limits (MRPLs) for Certain Residues in Food of Animal. Brussels.
Triwinarto, A., N. Utami, H. Hermina. 2019. Gambaran median tinggi badan dan berat badan menurut kelompok umur pada penduduk Indonesia yang sehat berdasarkan hasil riskesdas 2013. Nutrition and Food Research, 39(2): 137-144.
Virgantari, F., S. Koeshendrajana, F.Y. Arthatiani, Y.E. Faridhan, F.D. Wihartiko. 2022. Pemetaan tingkat konsumsi ikan rumah tangga di Indonesia. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 17(1): 97-104.
World Health Organization. 1998. The 50th meeting of the Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives (JECFA). Toxicological evaluation of certain veterinary drug residues in food. WHO food additives series 41. Geneva.
Yasin, M.I. 2021. Determinasi residu antibiotik golongan tetracycline dan quinolone pada udang vaname (Litopenaeus Vannamei) di kabupaten Polewali Mandar menggunakan high performance liquid chromatograph. Jurnal Ilmiah Maju, 4(1): 52-60.