PENGARUH PENGGUNAAN Ipomoea aquatica (KANGKUNG) PADA SISTEM CRS (Close Resirculation System) BUDIDAYA IKAN LELE DENGAN TEKNOLOGI FITOREMEDIASI
DOI:
https://doi.org/10.30736/grouper.v13i1.105Keywords:
Fitoremediasi, Sistem Resirkulasi Tertutup, Ikan Lele, Kangkung, LamonganAbstract
Akumulasi limbah tersebut dapat menyebabkan penurunan kualitas air yang berpengaruh terhadap proses fiiologis, tingkah laku, pertumbuhan, dan mortalitas ikan. Teknologi budidaya yang ramah lingkungan dan hemat air sangat dibutuhkan. Salah satu upaya pengelolaan untuk meningkatkan kualitas air dan mengoptimalkan pemanfaatan limbah air budidaya adalah dengan sistem fitoremediasi secara resirkulasi tertutup. Salah satu upaya pengelolaan untuk meningkatkan kualitas air dan mengoptimalkan pemanfaatan limbah air budidaya adalah menggunaan sistem fitoremediasi dengan resirkulasi tertutup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan Ipomoea aquatica (kangkung) pada sistem CRS (close resirculation system) budidaya ikan lele dengan teknologi fitoremediasi teknologi yang efektif dan efisien. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif untuk menguji perbandingan antara budidaya lele tradisional, menggunakan sirkulasi serta menggunakan teknologi Ipomoea aquatica (kangkung) dengan sistem CRS (close resirculation system) budidaya ikan lele. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juli 2021 di kelompok Pembudidaya Ikan “Lestari Makmurâ€Â di Desa Sambangan, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Propinsi Jawa Timur. Berdasarkan hasil uji coba teknologi fitoremediasi menggunakan kangkung dengan sistem CRS (closed resirculation system) yang dibandingkan dengan tanpa menggunakan metode tersebut menunjukkan bahwa teknologi fitoremediasi menggunakan kangkung dengan sistem CRS (closed resirculation system) memberikan hasil yang positif dan lebih baik dalam meningkatkan kualitas budidaya ikan lele. Ikan lele yang dipelihara menggunakan teknologi fitoremediasi memperlihatkan kualitas air yang relatif baik dibandingkan tanpa menggunakan teknologi fitoremediasi, pertambahan bobot juga terlihat menunjukkan pola peningkatan yang baik dengan tingkat kelulus hidupan yang lebih tinggi dengan rata-rata 97%.Downloads
References
APHA (American Public Health Assosiation). 2012. Standard method for theexamination of water and waste water. Water Pollution Control Federation. Port City (US): APHA.
Chen, S., Ling, J., & Blancheton, J.P. 2006. Nitrification kinetics of biofilm as affected by water quality factors. Aquaculture Engineering, 34, 179-197.
Ciptanto S. 2010. Top 10 ikan air tawar, panduan lengkap pembesaran secara organik di kolam airterpal, karamba, dan jala apung.Yogyakarta: Lyly Publisher.
Effendie M.I. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta.
Effendi, H., 2003, Telah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan, Kanisius, Yogyakarta.
Effendi, H., Utomo, B.A., Darmawangsa, G.M., Karo, R.E.K. 2016. Fitoremidiasi Limbah Budidaya Ikan Lele (Clarias sp.) dengan Kangkung (Ipomoea aquatica) dan Pakcoy (Brassica rapa chinensis) dalam resirkulasi. Ecolab Vol. 9 No.: 47 – 104.
Ghate, S.R., Burtle, G.J., Gascho, G.J. 1993. Reuse of water from catfish ponds. Proceedings of the 1993 Georgia Water Resources Conference. Kathryn 1. Hatcher, (Ed), Georgia: Institute of Natural Resources, The University of Georgia.
Hadiyanto, Christwardana M. 2012. Aplikasi fioremediasi limbah jamu dan Pemanfaatannya untuk produksi protein. Jurnal Ilmu Lingkungan. 10(1):32-37.
Hargreave, J.A., & Tucker C.S. 2004. Managing ammonia in fish pond. SRAC Publication 4603. Louisiana State University Agricultural Center Mississippi State University.
Juhaeti T, Syarif F, Hidayati N. 2005. Inventarisasi tumbuhan potensial untuk fitoremediasi lahan dan air terdegradasi penambangan emas. Jurnal Biodiversitas 6: 31–33.
Levit, S.M. 2010. A Literature Review of Effects of Amonia on Fish. The Nature Conservancy, Center for Science in Public Participation, Bozeman, Montana.
Nuryadi, Sutrisno, D. Puspaningsih. 2009. Fitoremediasi Kolam Pemeliharaan Ikan Dengan Memanfaatkan Sayuran. Media Akuakultur Vol. 4 (1): 50-53.
Paz-Alberto AM, Sigua GC. 2013. Phytoremediation: a green technology to remove enviromental pollutans. American Journal of Climate Change. 2:71-86.
Saremi, A., Saremi, K., Saremi, A., Sadeghi, M. & Sedghi, H. 2013. The effect of aquaculture effluents on water quality parameters of Haraz River. Iranian Journal of Fisheries Sciences 12(2) 445-453
Setijaningsih, L. dan Suryaningrum, L.H. 2015. Pemanfaatan Limbah Budidaya Ikan Lele (Clarias batrachus) Untuk Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Dengan Sistem Resirkulasi [Utilization of Catfish (Clarias batrachus) Waste By Tilapia (Oreochromis niloticus) in Recirculation System]. Berita Biologi Vol. 14(3).
Sikawa DC, Yakupiyiyage A. 2010. The hydroponic production of lettuce (Lactuca sativa l) by using hybrid catfish (Clarias macrocephalus x c.gariephinus) pond water: potentials and constraints. Agriculture Water Management. 97:1317-1325.
Susanti, L. 2017. Sistem Otomasi Pengendalian Suhu Air Kolam Budidaya Lele Tebar Padat. Tugas Akhir. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. 94 hal.
Tang X, S Huang, ON Chiu and J Li. 2009. Enhancement of Nitrogen and Phosphorus Removal in Pilot-Scale Vertical Subsurface Flow-Constructed Wetlands Using Polypropylene Pellets. Journal Enviromental Engineering Science 26(3), 210 – 215.
Viella S. 2003. Manual On Efflent Treatment in Aquaculture: Science and Practic. Aquaetreat.