Karakteristik Hematologi Kerang Darah (Anadara granosa) Di Muara Sungai Ketingan, Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.30736/grouper.v11i1.60Keywords:
Anadara granosa, Karakteristik Hematologi, Hemoglobin, Sel Darah Merah, Sel Darah Putih, HaematokritAbstract
Bivalve dapat ditemukan dengan mudah dan berlimpah di sepanjang pantai, terutama di muara sungai Ketingan Sidoarjo. Secara umum bivalvia adalah indikasi yang tepat untuk pemantauan kesehatan dan keseimbangan ekosistem. Namun kondisi hematologis pada bivalve yang disebabkan oleh efek lingkungan masih terbatas. Dalam hal ini, hanya beberapa spesies bivalve yang memiliki eritrosit dan hemoglobin. Kerang Darah Tropis adalah spesies primer bivalve yang digunakan untuk mengetahui efek pencemaran lingkungan terhadap kondisi hematologi bivalve, selain kondisi fisiologis dan biokimia bivalvia (Eapen and Patel, 1989). Kerang darah (Anadara granosa) adalah salah satu dari sekitar 200 spesies dalam keluarga Arcidae yang memiliki darah di dagingnya atau sering disebut kerang darah (Gabriel, 2011). Warna merah terjadi karena adanya hemoglobin dalam darah. Kerang darah (Anadara granosa) menyebar di perairan tropis dengan kepadatan tinggi yang ditemukan di substrat daerah intertidal dalam bentuk lumpur halus yang berbatasan dengan hutan bakau (Ulysses et al., 2009). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik hematologi kerang darah (Anadara granosa) di muara sungai Ketingan, Sidoarjo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei muara sungai Ketingan secara langsung. Studi ini dimulai dari September 2016 hingga Februari 2017, dalam spesimen yang dipilih secara acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa darah kerang diambil dari muara sungai Ketingan dan diklasifikasikan menjadi 4 kelompok dengan panjang (2,00 cm), (3,00 cm), (4,00 cm), (4,00 cm), (5,00 cm). Jumlah rata-rata sel darah merah adalah 1,41X109cell / ml, sel darah merah 3,48X106cell / ml. Kandungan hemoglobin (Hb) ditemukan dalam kisaran 3,25 hingga 7,87 gdL-1 dan terlihat meningkat dengan ukuran. Kecenderungan umum dalam hubungan antara parameter darah dan ukuran tubuh adalah bahwa semakin besar hewan, semakin tinggi nilai parameter hematologisnya.
Downloads
References
Afiati, N., & A. Indardjo, 1998: Chromosome number, structure and mitotic division of Barbatiabarbata (L.) (Bivalvia: Arcidae) from Central Java, Indonesia. JurnalIlmuKelautan, III (12), p: 146 – 155.
Afiati, N., 1999 (in press): The chromosomes of Anadara antiquata (L.) (Bivalvia: Arcidae) from Central Java, Indonesia.
Brown BA (1980) Haematology. Principles and procedure.(3rdedn), Lea and Fabiger, Philadelphia, USA, pp. 356.
Darmono.2001. lingkungan Hidup dan Pencemaran. UI Press. Jakarta
Gabriel UU, Akinrotimi OA, Orlu EE (2011). Haematological characteristics of the Bloody cockle anadara senilis (L.) From Andoni Flats, Niger delta, Nigeria. Science World Journal 6(1): 1-4.
Kanchanapangka S, Sarikaputi M, Rattanaphani R, Poonsuk K (2002) Cockle (Anadaragranosa) Red Blood Cell: Structure, histochemical and physical properties. Jour Thai Vet Pract 14(3): 2545-2546.
Swapnaja, M. (2015) On Haematological Charakteristics of Blood Clam, Tegillarca rhombea. Maharastra-India JOURNAL OF Aquaculture & Marine Biology. Vol 3 issue 2
Wedemeyer, G. A., R. W. Gould &Yasutake, W. T. (1983). Some potential and limits of the leucocratic test as fish health assessment method.Journal of Fish Biology, 23:711-716.