Analisis Pengembangan Kawasan Hutan Mangrove Di Wilayah Pesisir Pantai Kabupaten Karawang

Authors

  • Muhamad Rom Ali Fikri Universitas Singaperbangsa Karawang
  • Mohamad Sam'un Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Unsika

DOI:

https://doi.org/10.30736/grouper.v13i2.123

Keywords:

Analisis, Pengembangan, Hutan Mangrove, Pesisir Pantai

Abstract

Luas wilayah kawasan hutan mangrove di Kabupaten Karawang mengalami penurunan. Hal ini menjadi ancaman bagi masyarakat yang tinggal disekitarnya. Hutan mangrove mempunyai banyak fungsi dan manfaat yang penting dalam kehidupan secara biologis, ekologi, fisik dan sosial ekonomi. Kesuksesan pengelolaan mangrove juga ditentukan pada implementasi kebijakan stakeholder diwilayah pesisir. Desa Sukakerta salah satu dari daerah yang mempunya ekosistem mangrove di pesisir pantai Kabupaten Karawang. Masyarakat setempat juga berupaya untuk melakukan pngelolaan guna melestarikan ekosistem mangrove disana. Sehingga kondisi dan factor-faktor yang mendukung dalam pengelolaan ekosistem mangrove perlu sekali dianalasis untuk pengembangan kedepan. Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengembangan hutan mangarove sebagai kawasan konservasi dan eduwisata serta strategi pengelolaannya. Metode yang dikgunakan adalah wawancara dengan instansi setempat dan warga lokal di Desa Sukakerta, Cilamaya Wetan, Karawang. Analisa data menggunakan metode SWOT dan kemudian dideskriptifkan. Penelitian memperoleh hasil bahwa pengelolaan hutan mangrove sebagai wilayah konservasi ditunjukkan dengan adanya kegiatan reboisasi dan dibentuknya KUB kreasi alam bahari yang fokus dalam pengelolaan dan pelestarian mangrove. Sedangkan pengelolaan sebagai kawasan eduwisata ditunjukkan dengan dibukanya area untuk sarana edukasi dan penelitian bagi seluruh kalangan masyarakat. Hasil analisis SWOT menunjukkan pengelolaan hutan mangrove di Desa Sukakerta, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang sudah baik dengan nilai (0,12; 0,84) dengan menunjukkan titik kordinat pada kuadran I yaitu agresif sehingga harus terus dikembangkan. KUB kreasi alam bahari adalah salah satu organisasi yang fokus dengan pengelolaan mangrove di Sukakerta sehingga dapat dijadikan sarana penggerak masyarakat untuk turut serta dalam proses pengelolaan. perlu dibuat perencanaan pembangunan/pengembangan dan pengelolaan kawasan mangrove secara komprehensif dan terintegrasi dengan melibatkan berbagai lintas sektor dari unsur pemerintah, swasta dan masyarakat. Kemudian disusul dengan membuat program kerja dan usulan pembangunan kawasan mangrove serta melakukan jejaring kinerja (network system) pembangunan  antara pemerintah, swasta dan masyarakat.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Muhamad Rom Ali Fikri, Universitas Singaperbangsa Karawang

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Unsika

References

Ariftia, R. I. . et al. (2014). Nilai Ekonomi Total Hutan Mangrove Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Sylva Lestari, 2(3), 19–28.

Bidayani.E, Soemarno, Nuddin.H, R. (2016). Blue Economy Approach-Based Mangrove Resources Conservation for Coastal Community’s Prosperity in Sidoarjo Regency, East Java, Indonesia. International Journal of Ecosystem. International Journal of Ecosystem, 6(1), 1–9.

BPS. (2018). Jawa Barat Dalam Angka Badan Pusat Statistik.

Firdaus, K. (2017). Strategi pengembangan usahatani padi di daerah perbukitan dengan metode jajar legowo Desa Kaliwungu Kecamatan Bruno Kabupaten Purworejo. Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Hiariey, L. . (2009). Identifikasi Nilai Ekonomi Ekosistem Hutan Mangrove Di Desa Tawiri, Ambon. Jurnal Organisasi Dan Manajemen, 5(1), 23–34.

Ketjulan, R. A. B. & A. M. (2013). Kajian Potensi dan Kesesuaian Ekosistem Terumbu Karang di Pulau Lura Untuk Pengembangan Ekowisata Bahari. Jurnal Mina Laut Indonesia, 1(1), 49–16.

Lugina, Mega., Alviya, Iis., Indartik, & P. M. A. (2017). Strategi Keberlanjutan Pengelolaan Hutan Mangrove Di Tahura Ngurah Rai Bali. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 14(1), 61–77.

Novianty, R., et . a. (2011). Identifikasi kerusakan dan upaya rehabilitasi ekosistem mangrove di Pantai Utara Kabupaten Subang. Jurnal Akuatika, 2(2), 1–9.

Numberi, F. (2009). Perubahan Iklim. Fortuna Prima.

Rangkuti, F. (2014). Analisis SWOT: teknik membedah kasus bisnis (reorientasi konsep perencanaan strategis untuk menghadapi abad 21. PT.Gramedia Pustaka Utama.

Salampessy, M. L. (2015). Modal Budaya Masyarakat Dalam Konservasi Mangrove Di Pesisir Teluk Ambon Dalam, Maluku, Indonesia. Procedia Ilmu Lingkungan, 222–229.

Schaduw, J.N.W., F. Yulianda, D. G. B. & I. (2011). Pengelolaan Ekosistem Mangrove Pulau-Pulau Kecil Taman Nasional Bunaken Berbasis Kerentanan. Jurnal Agrisains, 12(3).

Sitompul, M. (2011). Kajian pengelolaan hutan kemenyan (Styrax sp.) di Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara. Intitut Pertanian Bogor.

Tarjo. (2019). Metode penelitian sistem 3X baca. PT. Raja Grafindo Persada.

Yanagisawa H., et. a. (2010). Tsunami damage reduction performance of a mangrove forest in Banda Aceh, Indonesia inferred from field data and a numerical model. Journal of Geophysical Research: Oceans, 115.

Yulianda, F. (2007). Ekowisata Bahari Sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir Berbasis Konservasi. Institut Pertanian Bogor

Published

2022-09-01

How to Cite

Fikri, M. R. A., & Sam’un, M. (2022). Analisis Pengembangan Kawasan Hutan Mangrove Di Wilayah Pesisir Pantai Kabupaten Karawang. Grouper, 13(2), 138–145. https://doi.org/10.30736/grouper.v13i2.123