PENGARUH INTENSITAS PENYIPONAN YANG BERBEDA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN KUALITAS AIR PADA LARVA IKAN LELE SANGKURIANG (CLARIAS SP.)

Authors

  • Faisol Mas'ud
  • Agung Pamuji Rahayu

DOI:

https://doi.org/10.30736/grouper.v9i1.29

Keywords:

Penyiponan, kelangsungan hidup, kualitas air

Abstract

Peningkatan kelangsungan hidup larva Ikan Lele Sangkuriang dipengaruhi oleh manajemen kualitas perairan yang baik, salah satunya adalah dengan melakukan penyiponan. Penyiponan diharapkan dapat mengurangi beban racun seperti amoniak sehingga kelangsungan hidup larva Ikan Lele Sangkuriang menjadi maksimal. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2017 dengan menggunakan hewan uji yaitu larva Ikan Lele Sangkuriang berumur 1 hari yang diberikan pakan berupa Pellet. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan melakukan 3 perlakuan berbeda pada wadah uji yang telah diberikan 100 larva Ikan Lele Sangkuriang, terdiri dari : Wadah kontrol (A1), Wadah uji dengan penyiponan 1 kali (B2), dan Wadah uji dengan penyiponan 2 kali (C3). Hasil eksperimen dari ketiga perlakuan penyiponan yang berbeda tersebut yaitu adanya pengaruh terhadap kelangsungan hidup larva Ikan Lele Sangkuriang dan sebaliknya tidak memiliki pengaruh terhadap kualitas perairannya. Prosentase tingkat kelangsungan hidup larva Ikan Lele Sangkuriang pada A1 sebanyak 20%, B2 sebanyak 82%, dan C3 sebanyak 71%, maka cenderung pada perlakuan dengan penyiponan 1 kali memiliki jumlah kelangsungan hidup yang paling banyak. Sedangkan jika dilihat dari hasil pengukuran kualitas airnya pada ketiga wadah uji berada pada kisaran normal umumnya kualitas perairan untuk budidaya larva Ikan Lele Sangkuriang, yaitu suhu 25-300C, pH air 6,5-8,5, DO > 3 ppm, dan kandungan Ammonia < 0,1 ppm. 

Downloads

Download data is not yet available.

PlumX Metrics

Published

2018-04-01

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>